ANALGETIK
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa
nyeri. Obat analgetik dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu obat golongan opioid
dan NSAID. Golongan Opioid bekerja pada sistem saraf pusat, sedangkan golongan
NSAID bekerja di reseptor saraf perier dan sistem saraf pusat (Tjay. 2007).
Penggolongan analgetik
Secara farmakologi analgetik dibagi
menjadi 2 kelompok besar, yaitu :
1.
Analgetik perifer (Non narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat
narkotik dan tidak bersifat sentral. Contoh : parasetamol, asetosal,
methampyron, dan ibu profen
Mekanisme kerja analgetik perifer
Mekanisme aksi obat golongan ini adalah
menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX) sehingga proses pembentukan asam
arakhidonat menjadi prostaglandin terhambat. Selain sebagai obat penghilang
nyeri, obat ini juga dapat mengurangi peradangan (inflamasi) dan menurunkan
demam (antipiretik) (Tjay dan Rahardja, 2007).
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik :
a.
Ibupropen
Ibu propen merupakan devirat asam
propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan
daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan
aspirin. Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.
b.
Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino
fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik,
telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol
sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak
menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi
meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
c.
Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai
analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga
interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap
saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap
mukosa lambung.
2.
Analgetik Narkotik
Khusus diberikan untuk mengatasi rasa nyeri
hebat, seperti pada fractura dan kanker. Contoh : tramadol
Mekanisme Kerja analgetik Narkotik
Mekanisme obat ini yaitu mengaktivasi reseptor
opioid pada SSP untuk mengurangi rasa nyeri. Aktivasi dari obat tersebut
diperantarai oleh reseptor mu (µ) yang dapat menghasilkan efek analgesik di SSP
dan perifer.
1.
Bagaimana interaksi
obat analgetik ?
2.
Apakah ada
senyawa yang terdapat dalam tanaman yang mempunyai aktivitas analgetik ?
3.
Bagaimana perkembangan
sintesis senyawa yang memiliki aktivitas analgesik pada saat ini ?
Katzung B. G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed.
Boston: McGraw Hill.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting
Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
4 komentar:
Hay nagya saya akan membantu menjawab pertanyaan. erythromycin, fluconazole and troleandomycin menghambat cytochrome P450 isoenzyme CYP3A3/4 di hati yang berfungsi memetabolisme alfentanil.
Baik saya akan bantu jawab
pada penelitian Wibowo (2013) Senyawa kalkon (C15H12O) atau 1,3-difenil-1-propen-1-on merupakan senyawa turunan flavonoid yang memiliki dua cincin aromatik, yaitu cincin A dan B yang dihubungkan oleh suatu karbonil α, β-tak jenuh memiliki aktivitas analgesik
baik terimakasih atas informasinya
Artikel yg bagus kakak. Saya akan mencoba menjawab.
menurut Wibowo (2013) Sintesis senyawa kalkon dan turunannya terus dikembangkan untuk menghasilkan senyawa baru yang dapat dijadikan penemuan obat baru. Salah satu senyawa turunan kalkon yang berhasil disintesis dan dikembangkan adalah senyawa AEW1 atau AEW1. Senyawa AEW1 adalah senyawa baru yang telah disintesis dari 2,5-dihidroksiasetofenon dan piridin-2-karbaldehid. Senyawa tersebut disintesis menggunakan katalis asam (tionil klorida/etanol) dan menggunakan radiasi microwave menggunakan katalis K2CO3.
Semoga membantuuu
Posting Komentar